Ponorogo,-
Acara dialog kebangsaan bertempat dipendopo Kab Ponorogo dimulai pukul 09.00
Wib dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dan berdo’a
bersama yang pimpin oleh Ketua MUI Kab Ponorogo KH. Anshor M Rusdi, S.Ag yang
di ikuti 500 orang peserta Dialog. Kamis (12/10/17)
Tampak hadir dalam acara diantaranya Danlanud Iswahyudi Madiun Marsekal Pertama TNI Samsul Rizal, M.Tr.Han., Danrem 081/Dsj Kolonel Inf R. Sidharta Wisnu Graha, SE., Bupati Ponorogo Drs. H. Ipong Muchlissoni.,Ketua DPRD Kab Ponorogo diwakili Bpk Anik Suharto, SH.,Dandim 0802/Ponorogo Letkol Inf Slamet Sarjianto, SE.,Kapolres Ponorogo diwakili Wakapolres Kompol Suharsono, SH., Kajari Ponorogo Bpk Suwandi, SH. M.Hum., Ketua Pengadilan Negeri Ponorogo Ibu DR. Henny Trimira Handayani, SH. MH., Sekda dan OPD Pemda Kab Ponorogo, Forpimka se-Kab Ponorogo, Ketua MUI Kab Ponorogo KH. Anshor M Rusdi, S.Ag., Kemenag Kab Ponorogo H. Hadi Mutharom, M.Ag., Pimpinan Perguruan Tinggi Kab Ponorogo, Ketua dan Anggota GP Anshor Ponorogo, Toga Tomas dan Toda undangan.
Mengawali sambutannya Bupati Ponorogo mengatakan bahwa dengan perkembangan zaman saat ini kita harus bersatu dalam menjaga NKRI agar tetap utuh dan terhindar dari orang atau kelompok tertentu yang mengingginkan NKRI ini terpecah belah, Kemerdekaan yang sudah dicapai oleh para pejuang pendahulu kita harus kita jaga dengan mempererat rasa persatuan dan kesatuan walaupun kita berbeda beda namun jangan sampai perbedaan itu menjadikan perpecahan namun diharapkan menjadikan kebanggaan bagi Rakyat Indonesia yang kita cintai ini.
Sambutan kedua disampaikan oleh Danlanud Iswahyudi yg intinya :
Terkait dengan situasi yg berkembang saat ini kita sebagai TNI sebagai alat pertahanan dan Polri sebagai keamanan berdiri ditengah tengah demi tegaknya NKRI. Unsur TNI/Polri bersama dengan para ulama dan rakyat Indonesia merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam memperjuangkan Kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan. Nilai nilai Pancasila dan UUD 1945 merupakan landasan Wawasan kebangsaan karena dalam Pembukaan UUD 1945 tercantum Pancasila yang mengandung nilai-nilai universal dan lestari serta dapat digunakan sebagai acuan rumusan, konsep, prinsip, dan cara pandang tentang Kebangsaan. Wawasan kebangsaan mengandung nilai-nilai yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang Negara sebagai suatu wilayah Kekuatan Negara, penduduk negara sebagai potensi sumber daya manusia maupun sumber daya alamnya, Identitas bagi negara itu sangat penting dipertahankan bagi suatu negara, seperti identitas negara kita yg tercantum dalam 4 pilar, karena tanpa identitas suatu negara tidak akan punya wibawa dari negara lain.
Pelaksanaan Dialog Kebangsaan dengan Moderator DR. KH. Suyudi, MA (Pengasuh Ponpes Wali Songo Ngabar Ponorogo) bersama dengan narasumber Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Yahya dari Pekalongan Jateng, yg intinya : Setiap mengadakan kegiatan/event saya selalu mendahulukan untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Pembacaan Teks pancasila agar masyarakat tergugah lagi rasa nasionalime, handar beni dan rasa memiliki sehingga melahirkan rasa syukur kita kepada Allah SWT dan para pendahulu kita.
Dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya mengandung ikrar bagi rakyat Indonesia untuk berjanji dan bangga menjadi rakyat Indonesia untuk menuntun rasa Nasionalisme kita untuk mempertahankan NKRI walaupun kita berada dimanapun akan tetap menjunjung tanah air dan bertumpah darah Indonesia.
Sebagai rakyat yang cinta tanah air dan tumpah darah Indonesia jangan sampai kita luntur sedikitpun rasa nasionalisme kita dalam menjaga NKRI. Selama 350 tahun dijajah negara kita memang sudah di pecah-pecah agar supaya rakyat Indonesia menjadi tetap bodoh, namun pada saat itu para ulama-ulama kita bangkit untuk merubah rakyat yang saat itu terpecah dan bodoh supaya menjadi rakyat yang dapat berkembang dan berpendidikan melalui pendidikan-pendidikan pesantren sehingga muncul para santri-santri yang memiliki rasa nasionalisme sehingga tidak mudah di pecah dan mau bangkit demi melawan kebodohan demi kemerdekaan RI yang terus berkembang sampai saat ini.
Sejarah harus kita ingat untuk menumbuhkan rasa nasionalisme kita, akan tetapi saat ini banyak generasi muda yang sudah melupakan sejarah, padahal negara kita mulai sejak dulu sudah maju dengan bukti banyaknya peninggalan peninggalan sejarah yg sampai saat ini masih ada dan terbukti dapat menarik wisatawan asing datang di negara kita, karena itu merupakan salah satu jati diri negara bangsa Indonesia yang sampai saat ini harus dipertahankan. Mengakhiri penyampaianya beliau yakin apabila TNI, Polri, Ulama/Umarok dan Masyarakat bersatu NKRI akan tetap jaya dan kuat selamanya.... Aamiin.(Pendim0802)
Tampak hadir dalam acara diantaranya Danlanud Iswahyudi Madiun Marsekal Pertama TNI Samsul Rizal, M.Tr.Han., Danrem 081/Dsj Kolonel Inf R. Sidharta Wisnu Graha, SE., Bupati Ponorogo Drs. H. Ipong Muchlissoni.,Ketua DPRD Kab Ponorogo diwakili Bpk Anik Suharto, SH.,Dandim 0802/Ponorogo Letkol Inf Slamet Sarjianto, SE.,Kapolres Ponorogo diwakili Wakapolres Kompol Suharsono, SH., Kajari Ponorogo Bpk Suwandi, SH. M.Hum., Ketua Pengadilan Negeri Ponorogo Ibu DR. Henny Trimira Handayani, SH. MH., Sekda dan OPD Pemda Kab Ponorogo, Forpimka se-Kab Ponorogo, Ketua MUI Kab Ponorogo KH. Anshor M Rusdi, S.Ag., Kemenag Kab Ponorogo H. Hadi Mutharom, M.Ag., Pimpinan Perguruan Tinggi Kab Ponorogo, Ketua dan Anggota GP Anshor Ponorogo, Toga Tomas dan Toda undangan.
Mengawali sambutannya Bupati Ponorogo mengatakan bahwa dengan perkembangan zaman saat ini kita harus bersatu dalam menjaga NKRI agar tetap utuh dan terhindar dari orang atau kelompok tertentu yang mengingginkan NKRI ini terpecah belah, Kemerdekaan yang sudah dicapai oleh para pejuang pendahulu kita harus kita jaga dengan mempererat rasa persatuan dan kesatuan walaupun kita berbeda beda namun jangan sampai perbedaan itu menjadikan perpecahan namun diharapkan menjadikan kebanggaan bagi Rakyat Indonesia yang kita cintai ini.
Sambutan kedua disampaikan oleh Danlanud Iswahyudi yg intinya :
Terkait dengan situasi yg berkembang saat ini kita sebagai TNI sebagai alat pertahanan dan Polri sebagai keamanan berdiri ditengah tengah demi tegaknya NKRI. Unsur TNI/Polri bersama dengan para ulama dan rakyat Indonesia merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam memperjuangkan Kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan. Nilai nilai Pancasila dan UUD 1945 merupakan landasan Wawasan kebangsaan karena dalam Pembukaan UUD 1945 tercantum Pancasila yang mengandung nilai-nilai universal dan lestari serta dapat digunakan sebagai acuan rumusan, konsep, prinsip, dan cara pandang tentang Kebangsaan. Wawasan kebangsaan mengandung nilai-nilai yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang Negara sebagai suatu wilayah Kekuatan Negara, penduduk negara sebagai potensi sumber daya manusia maupun sumber daya alamnya, Identitas bagi negara itu sangat penting dipertahankan bagi suatu negara, seperti identitas negara kita yg tercantum dalam 4 pilar, karena tanpa identitas suatu negara tidak akan punya wibawa dari negara lain.
Pelaksanaan Dialog Kebangsaan dengan Moderator DR. KH. Suyudi, MA (Pengasuh Ponpes Wali Songo Ngabar Ponorogo) bersama dengan narasumber Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Yahya dari Pekalongan Jateng, yg intinya : Setiap mengadakan kegiatan/event saya selalu mendahulukan untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Pembacaan Teks pancasila agar masyarakat tergugah lagi rasa nasionalime, handar beni dan rasa memiliki sehingga melahirkan rasa syukur kita kepada Allah SWT dan para pendahulu kita.
Dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya mengandung ikrar bagi rakyat Indonesia untuk berjanji dan bangga menjadi rakyat Indonesia untuk menuntun rasa Nasionalisme kita untuk mempertahankan NKRI walaupun kita berada dimanapun akan tetap menjunjung tanah air dan bertumpah darah Indonesia.
Sebagai rakyat yang cinta tanah air dan tumpah darah Indonesia jangan sampai kita luntur sedikitpun rasa nasionalisme kita dalam menjaga NKRI. Selama 350 tahun dijajah negara kita memang sudah di pecah-pecah agar supaya rakyat Indonesia menjadi tetap bodoh, namun pada saat itu para ulama-ulama kita bangkit untuk merubah rakyat yang saat itu terpecah dan bodoh supaya menjadi rakyat yang dapat berkembang dan berpendidikan melalui pendidikan-pendidikan pesantren sehingga muncul para santri-santri yang memiliki rasa nasionalisme sehingga tidak mudah di pecah dan mau bangkit demi melawan kebodohan demi kemerdekaan RI yang terus berkembang sampai saat ini.
Sejarah harus kita ingat untuk menumbuhkan rasa nasionalisme kita, akan tetapi saat ini banyak generasi muda yang sudah melupakan sejarah, padahal negara kita mulai sejak dulu sudah maju dengan bukti banyaknya peninggalan peninggalan sejarah yg sampai saat ini masih ada dan terbukti dapat menarik wisatawan asing datang di negara kita, karena itu merupakan salah satu jati diri negara bangsa Indonesia yang sampai saat ini harus dipertahankan. Mengakhiri penyampaianya beliau yakin apabila TNI, Polri, Ulama/Umarok dan Masyarakat bersatu NKRI akan tetap jaya dan kuat selamanya.... Aamiin.(Pendim0802)