News
Loading...

AGEN HAYATI TRICHODERMA BUATAN SENDIRI UNTUK MEDIA TANAM POLYBAG (Oleh : Sertu Pamuji Santoso, Ba Kodim 0802/Ponorogo)

              Bercocok tanam dalam Polybag dalam usaha pertanian dilakukan untuk menjawab tantangan kurangnya lahan yang dimiliki serta terbatasnya air yang tersedia, menanam tanaman pertanian dengan Polybag dapat dilakukan dengan pengaturan lahan atau tempat yang fleksibel, dapat berupa pelataran, pinggir teras rumah, bahkan halaman dengan pengerasan berupa rabat beton atau plesteran. Sedangkan persyaratan utamanya hanya ketersediaan air untuk menyiram tanaman dan sinar matahari yang cukup. Bercocok tanam dengan system Polybag ini sangat cocok diaplikasikan pada halaman dan teras rumah, perkantoran bahkan diatas rumah dengan atap cor beton.
                Sering kali diantara kita kesulitan mempertahankan kesuburan media tanam dalam Polybag yang disebabkan karena munculnya Fungi (jamur) yang dihasilkan oleh residu pupuk kimia yang diaplikasikan dalam media tanam polybag, sehingga dibutuhkan Fungisida khusus untuk melawan laju pertumbuhan Fungi yang dihasilkan oleh pupuk kimia. Kali ini penulis akan memperkenalkan sebuah jenis Fungi yang baik untuk media tanam polybag untuk menghambat pertumbuhan Fungi jahat yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman, Fungi yang akan kita paparkan adalah Agen Hayati Trichoderma.

                Penulis memiliki latar belakang yang berasal dari pedesaan sehingga terbiasa menggunakan media tanam untuk polybag berupa tanah dari bawah rumpun bambu, dengan komposisi 1:1:1 yang terdiri dari Tanah, pupuk kandang dan arang sekam. Nah, tanah yang digunakan biasanya mengambil dari bawah rumpun bambu. Pertanyaannya adalah mengapa tanah dari bawah rumpun bambu sangat baik untuk media tanam? Hal ini disebabkan karena akar rumpun bambu merupakan sumber agen hayati Trichoderma yang dapat menghambat jamur buruk yang mengganggu tanaman. Pertanyaan kedua adalah, bagaimana memindahkan Trichoderma dari tanah bawah rumpun bambu ke tanah yang jauh daru rumpun bambu? Ini yang akan kita bahas pada uraian dibawah.

         Alat dan bahan yang akan digunakan untuk pembuatan ekstrak Trichoderma (Red. Penulis) sebagai berikut :

1. Tahap penjaringan Trichoderma.
a. Satu ruas batang bambu dibelah dua.
b. Kertas Koran.
c. Nasi dingin (sisa) satu bakul.
d. Tali raffia 50 cm dua utas.

2.         Tahap Ekstraksi.
e. Bekatul 1 kg.
f.  Air kelapa 10 liter.
g. Air cucian beras 4 liter.
h. Gula merah 1 kg direbus dan didinginkan.

            Proses pembuatan Ekstrak Agen Hayati Trichoderma sebagai berikut :

1.         Tahap penjaringan Trichoderma.
a. Ruas bambu belah bagian dalam diberi alas Koran secukupnya utk pembatas nasi dengan permukaan bambu bagian dalam agar memudahkan dalam pengambilannya nanti.
b. Masukkan nasi dingin kedalam ruas bambu yang telah diberi alas Koran, lalu tutup dengan belahan bambu yang satunya.
c. Buatlah lubang diameter 1 cm di kedua sisi kanan dan kiri bambu sebagai jalan masuknya jamur Trichoderma kedalam ruas bambu yang akan ditangkap dengan nasi sebagai media tumbuh jamur trichoderma.
d. Ikat dengan raffia dikedua sisi belah bambu yang didalamnya telah terisi dengan nasi dingin.
e. Buat galian dibawah rumpun bambu (harus dibawah rumpun bambu) sedalam 20 cm untuk menimbun bambu yang berisi nasi.
f. Masukkan bambu yang berisi nasi kedalam lubang galian yang telah disiapkan, lalu tutup kembali dengan tanah.
g. Diamkan timbunan selama 7 s.d. 14 hari.
h. Ambil / angkat potongan bambu yang ditimbun setelah 7 s.d. 14 hari. Buka belah bambu lalu lihat hasil penjaringan jamur trichoderma dengan media nasi tersebut dengan tanda-tanda sebagai berikut :
    1) Nasi tidak busuk (bau nasi seperti tape), tidak ada belatung.
    2) Nasi ditumbuhi jamur berwarna putih, bila nasi ditumbuhi jamur berwarna orange maka       penjaringan Trichoderma tidak berhasil.

2.         Tahap Ekstraksi.

a. Siapkan bahan-bahan ekstraksi diatas (air kelapa, air gula merah, air cucian beras dan bekatul).
b. Siapkan Jurigen ukuran 25 liter yang sudah dicuci bersih (steril)
c. Blender nasi yang sudah ditumbuhi jamur trichoderma, dapat dibantu dengan air gula merah atau air cucian beras)
d. Masukkan hasil blenderan nasi, air kelapa, air gula merah, air cucian beras dan bekatul kedalam jurigen.
e. Diamkan Ekstrak Trichoderma selama 7 s.d. 14 hari.
f. Ekstrak Trichoderma diap diaplikasikan pada media tanam polybag.


           Aplikasi Trichoderma pada media tanam adalah 200 ml (satu gelas) ekstrak trichoderma untuk 20 liter air (satu tanki semprot) dalat digunakan untuk lahan seluas 450 m2 atau 500 polybag. Diaplikasikan waktu olah lahan atau olah media tanam sebelum dimasukkan kedalam polybag, untuk selanjutnya dapat disemprot kemedia tanam satu minggu sekali. Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh adalah, untuk melawan/mencegah jamur jahat yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Namun perlu diingat bahwa Trichoderba bukan merupakan pupuk untuk starter, vegetative atau generative tanaman, namun Trichoderma ini adalah jamur yang tepatnya sebagai pelengkap pengolah lahan. Jadi, untuk tatakelola tanam dalam polybag tetap dilaksanakan seperti biasa (pemupukan, pengobatan dll) namun, jamur trichoderma ini akan mati bila mendapatkan semprot Fungisida, Herbisida dan Insektisida. Semoga bermanfaat, Selamat mencoba.

Tentang timmultimedia@gmail.com

Merupakan komando pembinaan dan operasional kewilayahan TNI AD dibawah Korem 081/DSJ dan bertempat di Ponorogo, Jatim.