Kampus INSURI Kab. Ponorogo
melaksanakan kegiatan Forum Konsolidasi Komisariat se-Mataraman dan Dialog
Menolak Lupa G30S/PKI Bersama Dandim 0802/Ponorogo dan GP Anshor Ponorogo
dengan tema Memperkuat Silaturohmi Antar Komisariat Se-Mataraman demi
memperkuat etos Gerakan yang diselenggarakan oleh PMII Komisariat Sunan Giri Ponorogo sebagai penanggung jawab
Sdr. Agus Trianto, yang dihadiri sebanyak 50 orang.(30/09)
Hadiri juga dalam kegiatan
tersebut Dandim 0802/Ponorogo Letkol Inf Slamet Sarjianto, SE, Ketua GP Anshor
Kab. Ponorogo Bpk. Samsul Ma'arif, Ketua
dan pengurus PMII Komisariat Sunan Giri Ponorogo dan Mahasiswa-mahasiswi INSURI
Ponorogo undangan.
Dalam sambutannya Dandim
0802/Ponorogo menegaskan Partai Komunis Indonesia merupakan bahaya laten yang
sewaktu waktu dan muncul lagi, seperti yang disampaikan oleh Anggota PKI
Sudisman yg menyatakan bahwa walaupun saya mati dan tubuhku hancur lebur
berkeping-keping akan tetapi PKI tidak akan mati dan suatu saat PKI akan muncul
dan tumbuh kembali. PKI merupakan partai yang berkembang di sebagian
negara-negara berkembang termasuk di Indonesia yang pengaruhnya sangat kuat,
mereka tidak segan-segan membunuh dan membantai penduduknya yang tidak sejalan
dengan PKI, seperti yang terjadi di Indonesia mereka melaksanakan gerakan bawah
tanah dengan cara melakukan aksi-aksi yg menghalalkan segala cara dengan
menculik dan membunuhnya secara keji kepada para ulama, santri, TNI, Polri,
Pejabat sipil dan masyarakat yg tidak sesuai dengan ideologinya. Pada tahun
1948 PKI dibawah pimpinan Muso melaksanankan pemberontakan di daerah Madiun dan
sekitarnya dengan menculik dan membunuh para ulama, santri, TNI, Polri, Pejabat
sipil dan masyarakat dan akhirnya PKI dibawah Pimpinan Muso dapat dihancurkan
dan Muso dapat ditembak mati di daerah Ds. Keniten Sumorejo. Namun sebagian
anggota PKI yg selamat membentuk pengkaderan 5 ribu anggota untuk mempersiapkan
ikut masuk kedalam partai politik pada tahun 1955 yg akhirnya mendapatkan suara
no urut 4 dalam pemilu tersebut dan berencana akan dilanjutkan memenangkan
dalam Pemilu 1960, namun Pemilu 1960 tidak jd dilaksanakan. Pada tahun 1965 PKI
berencana melakukan kudeta perebutan kekuasaan yg sah dengan dibantu oleh
angkatan ke 5 terdiri dari para buruh, tani, Gerwani dan sebagian anggota TNI
dengan cara menculik 7 Jendral yg kita kenal dengan Pahlawan revolusi, namun
akhirnya tidak berhasil dan mulai tahun 1966 resmi PKI merupakan partai yg
dilarang di Indonesia hingga sampai saat ini. Maka dari itu kita harus tetap
waspada terhadap bahaya laten PKI yang sewaktu-waktu muncul kembali, seperti
saat ini mereka sudah mulai berani secara terang-terangan memunculkan kembali
faham komunis di Indonesia seperti adanya simposium Korban 65, pertemuan kader
kader PKI ang ingin memutarbalikkan fakta sejarah pemberontakan PKI.
Ketua GP Anshor Ponorogo juga
menyampaikan sambutan bahwa, PKI merupakan salah satu organisasi yang besar di
Indonesia bisa hancur dan dibubarkan karena merekan secara intelektual tidak
memiliki tokoh spiritual didalamnya, sehingga organisasi mereka tidak bisa
bertahan lama karena tanpa ada dukungan doa dan ridho dari Allah SWT pasti organisasi
merekan akan hancur. Sebagai organisasi yang berbanon PCNU kita harus dapat
menjadi organisasi yang bisa menjadi organisasi pemersatu bangsa, karena
organisasi apapun yang tidak berintelektual dan memiliki spiritual akan menjadi
organisasi yang ekstrim seperti ISIS dan PKI yang secara kejam membunuh sesama
saudaranya sendiri. Untuk melaksanan Ahlussunah Waljamaah bagi NU NKRI harga
mati merupakan tujuan utama bagi kader-kader NU untuk mempertahankan Pancasila
dari mereka yang ingin menghancurkannya, karena Pancasila merupakan hasil
perumusan dari sebagian para tokoh NU. Dalam adanya informasi kebangkitan PKI
para kader NU akan menyikapi dengan sangat Nasionalisme, dan menyampaikan
kepada masyarakat secara kebudayaan agar dapat diterima dan tidak disalah
artikan okeh kelompok kelompo tertentu yg mengingginkan NU hancur di NKRI ini.
Maka dari itu kepada generasi penerus bangsa dan kader NU untuk selalu bersatu
dan tidak mudah terprofokasi demi menjaga NKRI harga mati.(Pendim0802)